A. Legenda Gordang Sambilan
Mari kita memutar waktu keribuan yang telah silam bahwa peninggalan megalit di Runding mengindikasikan kita sekitar 2000 an tahun tahun yang silam bahwa di Runding terdapat peninggalan Artepak yang menggambarkan masyarakat tradisional yang berbudaya. Juga situs Padang Mardia di Hutasiantar Panyabungan bertulisan Arab pada tahun 264 Hijriah menggambarkan hubungan dengan bangsa Arab dengan Kejaraan di Mandailing, Situs Reruntuhan Candi Simangambat menurur sejarawan Belanda Schnigher bahwa pada abad VIII di Mandailing telah terdapat kerajaan besar yang mendapat pengaruh Hindu, kemudian situs Biara di Pidoli menggambarkan Kerajaan besar di Saba Biara pada Abad XI, Pilar Hindu di Gunung Sorik Marapi, Situs Maga, Batu bertulis Parkalaan di Tor Sihite, Batu Bertulis dihulu sungai Batang Gadis Pakantan, semuanya masih meninggalkan tanda tanya besar yang belum terpecahkan
Kaitannya dengan Gordang Sambilan, Gendang/Drum yang tertua dari masa Neolitikum terdapat di Moravia diperkirakan Tahun 6000 SM, peradaban berikutnya muncul Gendang/Drum dari Kayu Besar dengan Kulit Binatang dan Stik Pukul mulai dipakai hal ini ditunjukkan pada artepak Mesir Kuno Tahun 4000 SM, pada tahun 3000SM dikenal frame drum raksasa dikalangan bangsa Sumeria kuno juga masa Mesopotania tahun 2000 SM Afrika dan Yunani dan masa yang bersamaan Drum muncul Drum di Romawi yang perrama kali dipergunakan sebagai drum dalam peperangan
Juga di Indonesia bahwa salah satu variasi Gendang yang terbesar di berbagai etnik terdapat di Mandailing, etnik Mandailing adalah etnik terluar di sumatera utara yang memiliki tanah tumpah darah yang disebut tano sere Mandailing, juga memiliki bahasa mandailing, juga memiliki tradisi budaya, seni dan adat istiadat yang spesifik, juga memiliki aksara Mandailing (surat tulak tulak) yang menurunkan aksara toba, aksara simalungun, aksara pak pak dan juga aksara karo..
Gendang bagi etnik Mandailing terdiri dari beberapa varian yakni Gordang Sambilan, Gordang Tano, Gondang Bulu, Gondang Aek, Gondang Tunggu Dua dan Dudu/Tabu..
(bersambung.....)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar